Diberdayakan oleh Blogger.

New

Artikel

Kolom Guru

Prestasi

Agenda Sekolah

Info Pendaftaran

» » » Khutbah Jumat: Menjadi Pemuda Terdepan Di Era Globalisasi



اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْإِسْلَامِ وَنِعْمَةِ الْأَمْنِ، وَفَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَنَشْكُرُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ ، فَصَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَاتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ التَّقْوَى، وَرَاقِبُوهُ فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Sejatinya pemuda memiliki peran yang penting dalam pembangunan karakter bangsa. Karena baik buruknya suatu masyarakat salah satunya dilihat dari kualitas generasi mudanya. Karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan negara, juga agama. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya. Maka pemuda harus memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agent of change, moral force, dan social control, sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Pemuda adalah fase usia manusia yang memiliki keistimewaan sendiri. Jika diibaratkan sebagai perputaran matahari, maka usia muda selayaknya matahari yang sedang berada pada jam 12. Yaitu ketika matahari bersinar paling terang, tepat di atas kepala kita, dengan semangat yang berada pada puncaknya. Dengan semangat membara tersebut, selayaknya usia muda digunakan untuk menghasilkan karya-karya positif, baik karya duniawi maupun ukhrawi. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah SWT di bawah naungan ‘arsy-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah SWT (yaitu): (salah satunya) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah SWT.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Namun sayangnya, usia muda secara umum justru dekat dengan dekadensi moral. Sudah menjadi wacana umum, bahwa dekadensi moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh muda-mudi merupakan masalah terpenting masyarakat dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena, ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokomotif perbaikan masyarakat akan mengalami hambatan.

Beberapa contoh pelanggaran norma sosial seperti tawuran, miras, narkoba, pergaulan bebas (pornografi dan pornoaksi) sudah menjadi barang yang tidak asing bagi kalangan muda. Padahal Rasulullah SAW bersabda, “Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shabwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran).” (HR. Ahmad)

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Padahal, seorang pemuda sejati adalah yang menjadi terdepan dalam meluruskan perilaku yang menyimpang dari aqidah Islamiyah, mereka yang jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah As-Sahihah (Al-Maqbullah) dan bimbingan para ulama’. Rasulullah SAW bersabda:

اِذَا رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَارًا فَيُغَيِّرْ بِيَدِهِ فَإِنْ لَـمْ يَسْتَطِيْع فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَـمْ يَسْيَطِيْع فَبِقَلْبِهِ وَذَالِكَ اَضْعَافُ الْإِيـْمَان

“Apabila kalian melihat sebuah kemungkaran, maka rubahlah dengan tangan, dan apabila tidak mampu maka dengan lisan, dan apabila tidak mampu maka dengan hati, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”

Dalam hadits di atas dipaparkan dengan jelas tanggung jawab besar pemuda terhadap umat ini. Menjadi seorang pemuda haruslah memiliki mental baja, kesabaran, keberanian untuk melawan kemaksiatan yang ada.

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Setidaknya ada empat hal yang perlu dipersiapkan oleh para pemuda agar nantinya benar-benar bisa mengemban amanah:

  1. Persiapan Ilmiyah (keilmuan). Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) di dunia, maka harus dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) di akhirat, maka harus dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) pada keduanya, maka harus dengan ilmu.”
    Allah SWT berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11)

  2. Persiapan Ruhiyah (keimanan). Allah SWT berfirman, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit.” (QS. Ibrahim [14]: 24)

  3. Persiapan Jasadiyah (jasmani). Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

  4. Persiapan Maliyah (harta). Sejarah menunjukkan para sahabat pemuda seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Abdurrahman bin ‘Auf RA yang terdepan berjuang dengan harta mereka.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Demikian beberapa hal yang diperlukan oleh pemuda Islam jika ingin tampil terdepan dalam kancah perjuangan. Pemuda satu dengan yang lain bisa saling melengkapi dalam empat kriteria di atas. Meskipun idealnya, seorang pemuda muslim bisa mencakup empat hal tersebut dalam dirinya sehingga bisa benar-benar menggenggam peradaban yang gemilang. Wallahu a’lam.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

اللَّهُمَّ كُنْ لِإِخْوَانِنَا فِي فِلَسْطِينَ عَوْنًا وَنَصِيرًا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْبِطْ عَلَى قُلُوبِهِمْ، وَاشْفِ جَرْحَاهُمْ، وَارْحَمْ شُهَدَاءَهُمْ، وَارْفَعْ عَنْهُمُ الْبَلَاءَ، وَاجْعَلْ لَهُمْ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ ، والبُخْلِ والهَرَمِ ، وَعَذَابِ القَبْرِ ، اللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا ، وَزَكِّها أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا ، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا ،

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ؛ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply