Diberdayakan oleh Blogger.

New

Artikel

Kolom Guru

Prestasi

Agenda Sekolah

Info Pendaftaran

Refleksi Sumpah Pemuda: Fondasi Nilai Perjuangan Bangsa Indonesia


Oleh: Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si

Ketua Umum PP Muhammadiyah


Pemuda Indonesia memiliki jejak sangat penting dalam sejarah perjuangan dan pembentukan Indonesia merdeka. Satu di antara tonggak Indonesia yang monumental itu ialah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Peristiwa Sumpah Pemuda tersebut memberi pesan kuat ibarat lukisan di atas kanvas dengan goresan tinta emas pada panggung sejarah Indonesia. Pertama, betapa para pemuda Indonesia saat itu yang dipelopori oleh Wage Rudolf Supratman dengan lagu Indonesia Raya-nya, Soegondo, Muhammad Yamin, serta putra dan putri Indonesia lainnya berjuang gigih untuk mewujudkan adanya Kongres sejak tahun 1926 di kota Batavia atau Jakarta saat itu. Kongres sebagai penghimpunan kekuatan kaum muda untuk kemerdekaan Indonesia.

Kongres bagi para pemuda Indonesia saat itu merupakan wujud kehendak bersama untuk tujuan merdeka sekaligus membentuk sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Jiwa perjuangan tersebut sejalan dengan pandangan Ernest Renan, sejarawan dan filsuf ternama dari Perancis yang sering dikutip pendapatnya oleh Soekarno. Bahwa bangsa terjadi karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan jiwa solidaritas yang luhur. Spirit untuk bersama membangun bangsa itulah sebagai mutiara berharga dari para pemuda Indonesia di era kebangkitan nasional awal abad ke-20.

Kedua, Sumpah Pemuda 1928 secara tegas membuktikan persatuan kaum muda sebagai kunci utama menuju Indonesia merdeka di tengah keberagaman. Lahirlah tiga ikrar bersejarah yang sangat substansial. Butir penting ikrarnya ialah: “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”. Kedua: “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”. Ketiga: “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia itu merupakan warisan nilai sangat berharga yang terus hidup dalam perjalanan Indonesia yang mengandung jiwa yang hidup untuk kelangsungan Negara Republik Indonesia sepanjang masa.

Warisan Nilai

Kini 97 tahun berlalu dari peristiwa Sumpah Pemuda. Adakah para pemuda Indonesia memiliki komitmen perjuangan luhur sekaligus jiwa bersatu dalam membangun Indonesia menuju negara dan bangsa yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sebagaimana cita-cita para pendiri Indonesia?

Di tubuh bangsa ini banyak generasi muda yang memiliki potensi dan prestasi di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam penguasaan saintek khususnya teknologi digital. Masih banyak anak-anak bangsa yang berkarakter positif untuk bekerja keras meraih kesuksesan dalam pendidikan dan dimensi kehidupan lainnya. Dengan segala keterbatasan banyak anak-anak Indonesia yang kondisi ekonominya tidak atau kurang berkemampuan namun menunjukkan prestasi dan semangat hidup yang tinggi. Terdapat banyak anak muda Indonesia yang jujur, terpercaya, cerdas, berilmu, ber-keahlian, dan berkarakter kuat sebagai modal ruhaniah yang penting bagi masa depan bangsa.

Presiden Prabowo dalam  pidato dan arahannya di hadapan para Menteri Kabinet Merah Putih menyebutkan, berdasarkan statistik, sekitar 1 persen dari total populasi suatu negara memiliki IQ di atas 120. Dengan populasi Indonesia mencapai 287 juta jiwa, diperkirakan ada lebih dari 2 juta anak berpotensi tinggi yang dapat menjadi aset bangsa jika ditemukan dan dibina secara tepat. Keyakinan Presiden tersebut menunjukkan optimisme akan potensi generasi bangsa Indonesia yang penting untuk terus digali dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pranata kebudayaan yang strategis lainnya.

Namun bersamaan dengan itu penting pula menjadi perhatian akan sejumlah masalah yang dihadapi generasi muda Indonesia. Selain masalah lapangan kerja yang penting  untuk menjamin kesejahteraan mereka, kaum muda Indonesia juga memiliki problem sosial yang tidak boleh diabaikan. Polarisasi sosial sebagaimana tampak di media sosial akibat perbedaan orientasi politik, sosial, keagamaan, dan lain-lain tidak kalah mengemuka untuk menjadi agenda bersama. Bagaimana merekat dan menyatukan mereka dalam spirit  Persatuan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika di dunia nyata.

Problem kesehatan mental akibat berbagai tekanan hidup yang sarat beban di kalangan kaum milenial dan generasi-z dapat menjadi ancaman sosial baru bagi masa depan pemuda Indonesia. Krisis dan tekanan mental ini dapat berujung pada penyakit alienasi, frustasi, depresi, dan segala aspek sosiapatik atau generasi muda yang mengalami sakit secara individual dan sosial. Bila problem psikososial ini berkelanjutan akan melumpuhkan saraf kehidupan generasi muda sebagai pewaris masa depan Indonesia.

Masalah lain adalah kemiskinan literasi dan etika digital yang dialami generasi belia Indonesia. Sebagaimana temuan Microsoft tahun 2022,  bahwa tingkat digility orang Indonesia rendah dalam kehidupan dunia digital dan media sosial. Problem literasi dan etika digital tersebut jika dibiarkan akan mengarahkan pada krisis kehidupan secara luas seperti dideskripsikan oleh Francis Fukuyama tentang fenomena “The Great Disruption” yakni kerusakan dan perubahan dramatis dalam tatanan sosial dan moralitas, serta terjadinya    kemunduran nilai-nilai dan etika kehidupan. Goncangan besar yang merusak struktur sosial dan kemanusiaan tersebut dapat mengancam masa depan umat manusia, termasuk di dalamnya generasi muda.

Kaum muda juga makin menyebar peran dan  arena diasporanya dalam berbagai institusi publik, termasuk dalam kepemimpinan di pemerintahan. Namun bersamaan dengan itu pragmatisme, oportunisme,  materialisme, dan hedonisme mulai menggejala dalam kehidupan sebagian kaum muda Indonesia. Mentalitas menerabas, hidup dalam gelimang materi dan kesenangan inderawi, serta menempuh segala cara dalam mencapai tujuan dapat merusak jati diri dan keberadaan generasi muda Indonesia yang semestinya menjadi pewaris masa depan Indonesia.

Karenanya, diharapkan seluruh pemuda Indonesia dalam berbagai struktur demografi dan lingkup sosialnya yang heterogen dapat menyerap warisan nilai dan spirit  perjuangan para pemuda Indonesia dalam Kongres tahun 1928 yang bersejarah itu. Generasi Muda Indonesia saat ini hendaknya menyerap nilai kegigihan, karakter luhur, dan spirit bersatu pada diri kaum muda yang melahirkan Sumpah Pemuda. Kaum muda Indonesia jangan bersembunyi di balik jubah kesuksesan dan proteksi para orang tuanya, sebab hal itu dapat melemahkan jiwa dan masa depannya yang sarat tantangan. Jadilah diri sendiri yang sukses meraih masa depan dengan jiwa mandiri sembari tetap menjaga sikap hormat kepada orangtua sebagai bukti keluhuran budi pekerti kaum muda Ibu Pertiwi.

Aktualisasi Diri

Kaum muda Indonesia saat ini makin potensial dan luas spektrum pergerakannya. Jika di masa lalu para pemuda-pemudi Indonesia mampu berjuang untuk Indonesia merdeka dalam segala keterbatasan. Kini, seluruh kaum muda Indonesia semestinya makin luas peranannya dalam membangun bangsa dan negara menuju terwujudnya cita-cita Indonesia merdeka. Agendanya adalah bagaimana mengaktualisasikan diri secara cerdas dan bijaksana dalam dinamika kehidupan bersama di Bumi Indonesia.

Kaum muda berilmu jadilah suluh dan pencerah Indonesia dengan sikap cendekia (ulul albab) untuk membangun peradaban Indonesia. Pada saat yang sama   tetap konsisten merawat jiwa  kritis nan bijaksana sebagaimana karakter luhur kebudayaan bangsa. Ilmu, kecerdasan, penguasaan teknologi, dan segala kemampuan diri niscaya dijadikan sebagai modal strategis bagi kemajuan Indonesia. Kecendekiawanan yang mumpuni tidak meniscayakan hidup di atas menara gading yang tinggi, sementara kaki tak berpijak di bumi sendiri. Jadilah para akademisi, ilmuwan, dan kaum muda berilmu sebagai aktor perubahan menuju Indonesia berkemajuan. Jauhi sikap takabur seolah diri serbabisa dan merasa paling benar sendirian. Jadilah para pemilik ilmu yang bermahligaikan hikmah untuk membawa maslahat bagi kehidupan semesta.

Para pemuda aktivis perubahan jadilah pejuang-pejuang civil-society yang ikut serta membangun Indonesia secara demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia sebagaimana perintah konstitusi. Jadikan demokrasi sebagai instrumen mewujudkan tujuan negara Indonesia dengan tetap bertumpu pada sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Bukan demokrasi dan paham hak asasi manusia yang sebebas-bebasnya, yang tidak berpijak di bumi Indonesia. Kembangkan sikap moderat, toleran, dan menjunjung tinggi kebersamaan karena Indonesia itu milik bersama. Paham hak asasi manusia  mesti terkoneksi dan bertumpu pada nilai-nilai agama yang hidup di Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara, dan kebudayaan luhur bangsa.

Para politisi muda berkiprahlah dengan sepenuh jiwa raga untuk memajukan dan menjayakan Indonesia. Kekuasaan, otoritas, akses, dan segala instrumen politik mesti dijadikan alat utama mensejahterakan rakyat dan membawa Indonesia ke tujuan semula. Jangan menjadi politisi dan pemimpin karbitan, sebab jika berhasil pun hanya beroleh kuasa semu dan akan menjadi beban berat bagi Indonesia. Berpolitiklah dengan wajar dan menempuh jalan akal sehat berbasis nilai dan etika utama. Dunia politik tidak untuk meraih kemegahan harta, tahta, dan pesona dunia yang menjadikan diri tersandera dalam  keglamoran hidup sarat maya, apalagi membuat rakyat nestapa. Jadilah teladan utama sebagaimana kehidupan para pejuang dan pendiri Indonesia nan sederhana tapi berkhidmat dan mencintai negeri penuh karisma tinggi.

Setelah 97 tahun Sumpah Pemuda, diharapkan pula para Srikandi muda Indonesia semakin memperoleh kebijakan imperatif negara dan ruang aktualisasi publik yang luas tanpa sekat diskriminasi. Para kaum mudi dan putri-putri Indonesia itu berhak memperoleh akses luas dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan berbagai ranah kehidupan lainnya secara demokratis untuk bersama-sama membangun Indonesia yang berkemajuan. Para Srikandi Indonesia itu sungguh besar potensi dan kompetensinya, sehingga memiliki hak dan segala akses yang luas secara setara dalam berbangsa dan bernegara.

Kaum muda Indonesia juga diharapkan makin banyak menempuh jalan berwirausaha, berniaga, dan menjadi aktor-aktor ekonomi yang sukses di negeri sendiri. Ke depan makin banyak anak-anak Indonesia yang kaya hasil dari jerih payah dengan keringat sendiri, bukan melalui jalan katrol oligarki yang menjerat negeri. Para pengusaha anak-anak negeri itu sepenuh hati mencintai Indonesia dengan jiwa-raga mulia serta mau hidup suka dan duka di bumi tercinta. Bukan tipologi pengusaha yang menjadikan Indonesia sekadar objek mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, setelah terkuras ditinggalkan bak kata pepatah “Indonesia habis manis sepah dibuang”. Jadilah para pengusaha muda yang cinta dan peduli bangsa, serta menjadi pembawa tatanan ekonomi berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Para pimpinan dan aktivis organisasi dan gerakan kepemudaan yang memperingati 97 Sumpah Pemuda, jangan merayakannya dalam baju kemegahan dan glorifikasi yang semu sarat seremonial semata. Wujudkan dan aktualisasikan nilai, spirit, dan cita-cita Sumpah Pemuda itu dalam kehidupan nyata berindonesia,  baik dalam kehidupan individu lebih-lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadikan Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur Indonesia sebagai trilogi nilai utama dalam menjalani kehidupan  berbangsa, bernegara, dan relasi kemanusiaan semesta menuju Indonesia Emas tahun 2045 dan kejayaan masa depan Indonesia Raya.


Naskah lengkap dapat diunduh di sini

Khutbah Jumat: Menjadi Pemuda Terdepan Di Era Globalisasi



اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْإِسْلَامِ وَنِعْمَةِ الْأَمْنِ، وَفَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَنَشْكُرُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ ، فَصَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَاتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ التَّقْوَى، وَرَاقِبُوهُ فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Sejatinya pemuda memiliki peran yang penting dalam pembangunan karakter bangsa. Karena baik buruknya suatu masyarakat salah satunya dilihat dari kualitas generasi mudanya. Karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan negara, juga agama. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya. Maka pemuda harus memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agent of change, moral force, dan social control, sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Pemuda adalah fase usia manusia yang memiliki keistimewaan sendiri. Jika diibaratkan sebagai perputaran matahari, maka usia muda selayaknya matahari yang sedang berada pada jam 12. Yaitu ketika matahari bersinar paling terang, tepat di atas kepala kita, dengan semangat yang berada pada puncaknya. Dengan semangat membara tersebut, selayaknya usia muda digunakan untuk menghasilkan karya-karya positif, baik karya duniawi maupun ukhrawi. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah SWT di bawah naungan ‘arsy-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah SWT (yaitu): (salah satunya) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah SWT.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Namun sayangnya, usia muda secara umum justru dekat dengan dekadensi moral. Sudah menjadi wacana umum, bahwa dekadensi moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh muda-mudi merupakan masalah terpenting masyarakat dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena, ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokomotif perbaikan masyarakat akan mengalami hambatan.

Beberapa contoh pelanggaran norma sosial seperti tawuran, miras, narkoba, pergaulan bebas (pornografi dan pornoaksi) sudah menjadi barang yang tidak asing bagi kalangan muda. Padahal Rasulullah SAW bersabda, “Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shabwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran).” (HR. Ahmad)

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Padahal, seorang pemuda sejati adalah yang menjadi terdepan dalam meluruskan perilaku yang menyimpang dari aqidah Islamiyah, mereka yang jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah As-Sahihah (Al-Maqbullah) dan bimbingan para ulama’. Rasulullah SAW bersabda:

اِذَا رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَارًا فَيُغَيِّرْ بِيَدِهِ فَإِنْ لَـمْ يَسْتَطِيْع فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَـمْ يَسْيَطِيْع فَبِقَلْبِهِ وَذَالِكَ اَضْعَافُ الْإِيـْمَان

“Apabila kalian melihat sebuah kemungkaran, maka rubahlah dengan tangan, dan apabila tidak mampu maka dengan lisan, dan apabila tidak mampu maka dengan hati, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”

Dalam hadits di atas dipaparkan dengan jelas tanggung jawab besar pemuda terhadap umat ini. Menjadi seorang pemuda haruslah memiliki mental baja, kesabaran, keberanian untuk melawan kemaksiatan yang ada.

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Setidaknya ada empat hal yang perlu dipersiapkan oleh para pemuda agar nantinya benar-benar bisa mengemban amanah:

  1. Persiapan Ilmiyah (keilmuan). Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) di dunia, maka harus dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) di akhirat, maka harus dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan (kebahagiaan) pada keduanya, maka harus dengan ilmu.”
    Allah SWT berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11)

  2. Persiapan Ruhiyah (keimanan). Allah SWT berfirman, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit.” (QS. Ibrahim [14]: 24)

  3. Persiapan Jasadiyah (jasmani). Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

  4. Persiapan Maliyah (harta). Sejarah menunjukkan para sahabat pemuda seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Abdurrahman bin ‘Auf RA yang terdepan berjuang dengan harta mereka.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Ma’asyiral Muslimin Hafizhakumullah...
Demikian beberapa hal yang diperlukan oleh pemuda Islam jika ingin tampil terdepan dalam kancah perjuangan. Pemuda satu dengan yang lain bisa saling melengkapi dalam empat kriteria di atas. Meskipun idealnya, seorang pemuda muslim bisa mencakup empat hal tersebut dalam dirinya sehingga bisa benar-benar menggenggam peradaban yang gemilang. Wallahu a’lam.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

اللَّهُمَّ كُنْ لِإِخْوَانِنَا فِي فِلَسْطِينَ عَوْنًا وَنَصِيرًا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْبِطْ عَلَى قُلُوبِهِمْ، وَاشْفِ جَرْحَاهُمْ، وَارْحَمْ شُهَدَاءَهُمْ، وَارْفَعْ عَنْهُمُ الْبَلَاءَ، وَاجْعَلْ لَهُمْ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ ، والبُخْلِ والهَرَمِ ، وَعَذَابِ القَبْرِ ، اللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا ، وَزَكِّها أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا ، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا ،

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ؛ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Maklumat PP Muhammadiyah Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H

 
MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAН

NOMOR 2/MLM/I.0/E/2025
TENTANG
PENETAPAN HASIL HISAB RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1447 HIJRIAH
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 Hijriah hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdasarkan prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal sebagai keputusan Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan tahun 1445 H/2024 M yang telah ditanfidzkan dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 86/KEP/I.0/B/2025 dan dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai berikut:

A. RAMADAN 1447 H/2026 M

1. Ijtimak jelang Ramadan 1447 H terjadi pada hari Selasa Kliwon, 29 Syakban 1447 H bertepatan dengan 17 Februari 2026 M, pukul 12:01:09 UTC.

2. Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak terjadi, sebelum pukul 24:00 UTC tidak ada satu wilayah pun di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yaitu tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi Bulan ≥ 8°.

3. Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak terjadi itu ada wilayah yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 2, yaitu tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi Bulan ≥ 8° setelah pukul 24:00 UTC dan ijtimak terjadi sebelum fajar di New Zealand (16:06:13 UTC).
Wilayah yang memenuhi parameter tersebut termasuk daratan Amerika, antara lain yang pertama adalah:
a. Lintang: 56°48’49” LU, Bujur: 158°51’44” BB
b. Tinggi Bulan: 5° 23′ 35″, Elongasi: 8° 00′ 11″

4. Di seluruh dunia tanggal 1 Ramadan 1447 H jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M.

B. SYAWAL 1447 H/2026 M

1. Ijtimak jelang Syawal 1447 H terjadi pada hari Kamis Kliwon, 30 Ramadan 1447 Н bertepatan dengan 19 Maret 2026 M, pukul 01:23:28 UTC.
2. Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak terjadi, sebelum pukul 24:00 UTC ada wilayah di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yaitu tinggi Bulan > 5° dan elongasi Bulan ≥ 8°. Wilayah yang memenuhi parameter tersebut, antara lain yang pertama adalah:
a. Lintang: 64° 59′ 57.47″ LU, Bujur: 42° 03′ 3.47″ BT
b. Tinggi Bulan: +06° 29′ 20″, Elongasi: 08° 00′ 00″
3. Di seluruh dunia tanggal 1 Syawal 1447 H jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026.

C. ZULHIJAH 1447 Н/2026 M
1. Ijtimak jelang Zulhijah 1447 H terjadi pada hari Sabtu Pon, 29 Zulkaidah 1447 H bertepatan dengan 16 Mei 2026 M, pukul 20:01:02 UTC.
2. Pada saat Matahari terbenam di hari ijtimak terjadi, sebelum pukul 24:00 UTC tidak ada satu wilayah pun di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yaitu tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi Bulan ≥ 8°.

3. Parameter Kalender Global (PKG) 2 tidak terpenuhi karena setelah pukul 24:00 UTC tidak ada satu wilayah pun di daratan Amerika yang saat Matahari terbenam di hari ijtimak terjadi itu memenuhi parameter tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi Bulan ≥ 8° dan ijtimak terjadi sebelum fajar di New Zealand (17:47:31 UTC).
4. Di seluruh dunia tanggal 1 Zulhijah 1447 H jatuh pada hari Senin Kliwon, 18 Mei 2026 М.
5. Hari Arafah (9 Zulhijah 1447 H) jatuh pada hari Selasa Pon, 26 Mei 2026 М.
6. Iduladha (10 Zulhijah 1447 H) jatuh pada hari Rabu Wage, 27 Mei 2026 М.

Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan sebagai berikut:
1. 1 Ramadan 1447 H jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M.
2. 1 Syawal 1447 H jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 M.
3. 1 Zulhijah 1447 Hjatuh pada hari Senin Kliwon, 18 Mei 2026 М.
4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1447 H) jatuh pada hari Selasa Pon, 26 Mei 2026 M.
5. Iduladha (10 Zulhijah 1447 H) jatuh pada hari Rabu Wage, 27 Mei 2026 M.

Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Naşrun min Allāhi wa fathun qarīb
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Maklumat lengkapnya dapat diunduh di sini


Refleksi Hari Santri 2025: Dari Pintu Pesantren Menuju Peradaban Dunia


Oleh: Muhammad Fatkhul Hajri, S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo
Alumnus Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo


Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum penting yang mengingatkan kita pada peran besar kiai dan para santri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi saya pribadi yang merupakan seorang alumnus pesantren dan kini diberi amanah memimpin sebuah sekolah Islam, Hari Santri bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan ruang refleksi atas perjalanan hidup dan nilai-nilai luhur yang diwariskan para ulama, kiai dan ustadz.

Jejak Pesantren dan Warisan Didikan Asatidzah

Saya masih sangat mengingat suasana Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo, tempat saya dulu menimba ilmu, meskipun sekarang sudah lebih maju dibandingkan dulu. Penanaman disiplin yang ketat, jadwal yang padat, tugas yang tak pernah berhenti, serta teguran tegas bahkan terkadang keras dari para ustadz menjadi bagian dari keseharian kami, para santri. Dulu, mungkin terasa berat dan kadang terasa melelahkan. Namun kini, saya menyadari bahwa kerasnya pendidikan para ustadz di pesantren itulah yang menempa karakter kami menjadi pribadi yang tangguh dan istiqamah.

Untuk itu, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan setinggi-tingginya kepada para ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Muhammadiyah Cabang Blimbing yang telah mendidik dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Dari tangan merekalah lahir para santri yang siap berjuang, berdakwah, dan berkontribusi bagi masyarakat. Nilai ketakwaan, kemandirian, dan kedisiplinan yang mereka tanamkan masih terpatri kuat dalam kehidupan saya hingga kini, terutama dalam menjalankan amanah di dunia pendidikan.

Dari Resolusi Jihad ke Semangat Kemerdekaan Palestina

Hari Santri ditetapkan untuk mengenang peristiwa bersejarah pada 22 Oktober 1945, ketika KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan Fatwa Jihad yang kemudian dikenal dengan Resolusi Jihad. Seruan wajibnya syariat jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajah. Seruan itu menggugah semangat ribuan santri, kiai dan kaum Muslimin secara umum untuk berjuang membela tanah air, bahkan dengan jiwa dan raga.

Semangat jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu tidak boleh padam. Santri masa kini harus tetap memiliki ruh perjuangan, meskipun mungkin dalam konteks yang berbeda. Jihad santri hari ini bukan lagi semata mengangkat senjata, melainkan berjihad dengan tauhid, ilmu, amal, dan kontribusi nyata bagi bangsa dan semesta. Kita berjuang di ruang-ruang kelas, di tengah masyarakat, dan di dunia digital, melawan kebodohan, kemalasan, serta ketidakadilan.

Termasuk juga, santri masa kini harus senantiasa terpanggil untuk menunjukkan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Jihad kita adalah dengan doa, dukungan moral, karya, dan kesadaran kemanusiaan lainnya untuk membela bangsa Palestina yang tertindas oleh penjajah Zionis Yahudi. Karena jihad bukan semata perang fisik, melainkan juga perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan dengan segala kemampuan yang kita miliki. Termasuk bagi para mantan santri yang kini berada di ruang-ruang diplomasi, wajib hukumnya menyerukan kepada negara-negara Muslim khususnya maupun dunia internasional pada umumnya untuk bersatu membela Palestina.

Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia

Tema Hari Santri 2025, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” menegaskan peran strategis santri di era modern. Santri tidak hanya bertugas menjaga kemerdekaan dari ancaman fisik, tetapi juga mengawal kemerdekaan berpikir, berakhlak, dan beramal shalih untuk mewujudkan peradaban dunia yang gemilang.

Oleh para santri, Indonesia yang merdeka harus terus dijaga agar tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus globalisasi yang seringkali menyesatkan. Santri dengan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaannya diharapkan menjadi pelita yang menuntun peradaban, membawa semangat damai, keilmuan, dan kemanusiaan ke tingkat dunia.

Sebagai pemimpin lembaga pendidikan Islam, saya meyakini bahwa nilai-nilai pesantren sangat relevan untuk ditanamkan kepada peserta didik di manapun mereka belajar. Kesederhanaan, keuletan, rasa hormat kepada guru, dan semangat belajar tanpa batas adalah modal utama membangun generasi yang berperadaban. Akhirnya, semangat santri bukan milik pesantren semata, tetapi milik seluruh anak bangsa yang ingin berjuang dengan tauhid, ilmu dan amal shalih.

Penutup

Menjadi santri bukanlah sekadar masa lalu, melainkan identitas yang harus senantiasa hidup dan menginspirasi sepanjang hayat. Didikan keras dari pesantren telah membentuk pondasi spiritual dan moral yang kokoh untuk melangkah di jalan perjuangan setelah lulus dari pesantren.

Di Hari Santri 2025 ini, mari kita perkuat tekad untuk terus mengawal kemerdekaan Indonesia, memperjuangkan nilai-nilai Islam berkemajuan yang rahmatan lil ‘alamin, dan membangun peradaban dunia yang adil untuk mewujudkan manusia yang makmur dan sejahtera. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Selamat Hari Santri Nasional 2025.
Dari santri, oleh santri, untuk Indonesia dan peradaban dunia.

Kepala SMP Imam Syuhodo Resmi Dikukuhkan


Sukoharjo - SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo melaksanakan acara pengukuhan dan serah terima jabatan kepala sekolah periode 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Aula ICMA Cabang Blimbing pada Selasa siang (14 Oktober 2025) pukul 13.00 hingga 14.30 WIB dengan suasana yang khidmat dan penuh semangat kebersamaan.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo H. Djumari, S.Ag., M.Si., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sukoharjo Dr. H. Srie Lahir, M.Pd., Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blimbing H. Andi Asadudin, S.Psi., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Blimbing Dr. H. Muhtar Yunianto, M.Si., Kepala Desa Wonorejo H. Yusuf Aziz Rahma, S.Pd., M.M., serta para kepala sekolah, madrasah, dan ratusan guru/karyawan Muhammadiyah se-Cabang Blimbing.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan surat keputusan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PCM Blimbing Dr. H. Mohtar Yunianto, M.Si., dilanjutkan dengan pengukuhan oleh Ketua Majelis Dikdasmen-PNF PDM Sukoharjo Dr. H. Srie Lahir, M.Pd., dan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari pejabat lama Dr. Muhammad Nasri Dini, M.Pd. (periode 2017–2025) kepada pejabat baru Muhammad Fatkhul Hajri, M.Pd. (periode 2025–2029).

Dalam sekapur sirih perdananya, Kepala SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo Muhammad Fatkhul Hajri, M.Pd. menyampaikan bahwa kader Muhammadiyah tidak pernah mengemis jabatan.

"Namun jika diberi amanah maka sebagai Kader Muhammadiyah wajib menjawab sami'na wa atho'na. Maka kami juga memohon dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak demi kemajuan pendidikan Muhammadiyah," ujar Hajri.

Ketua PCM Blimbing, H. Andi Asadudin, S.Psi., dalam sambutannya menyampaikan selamat atas amanah yang diterima.

"Kami berharap agar kepala sekolah yang baru dapat membentuk siswa-siswi Muhammadiyah yang kuat dalam akidah sekaligus cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kelak dapat membuat senjata-senjata canggih untuk melawan orang-orang kafir," ungkap Andi.

Sementara itu, Ketua PDM Sukoharjo, H. Djumari, S.Ag., M.Si., memberikan pesan agar kepala sekolah yang baru tidak merasa kecewa dengan jabatan di lingkungan Muhammadiyah.

"Sebab amanah tersebut penuh dengan keberkahan dan pahala yang besar di sisi Allah. Saya perlu menegaskan bahwa penunjukan kepala sekolah tentu melalui pertimbangan, dan dari banyak guru di sekolah tersebut yang terpilih pasti memiliki keistimewaan," pesan Djumari.

Selain pengukuhan Kepala SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo, pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan pengukuhan kepala sekolah dan madrasah di lingkungan PCM Blimbing, yaitu Kepala SD Muhammadiyah Imam Syuhodo, MTs Muhammadiyah Blimbing, SD Muhammadiyah Wonorejo, MI Muhammadiyah Miri, MI Muhammadiyah Lemahbang, dan MI Muhammadiyah Ngrobyong.

Acara ditutup dengan foto bersama seluruh pimpinan, kepala sekolah, dan tamu undangan sebagai penanda semangat baru dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah di Cabang Blimbing dan sekitarnya. Kemudian diakhiri dengan shalat ashar berjamaah.

Khutbah Jumat: Renungan Tentang Utang


Khutbah Jumat: Renungan Tentang Utang


ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ

ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ، ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ

Jamaah Jum’at yang Berbahagia
Segala puji hanya milik Allah ﷻ, Tuhan semesta alam. Dialah yang memerintahkan kita untuk berpegang teguh kepada ketaatan dan menjauhi segala bentuk maksiat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarga beliau, para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan ketakwaanlah seseorang akan mendapatkan keberuntungan di dunia maupun di akhirat.

Jamaah Jum’at yang Berbahagia
Salah satu perkara yang sering dianggap ringan namun sesungguhnya sangat berat di sisi Allah ﷻ adalah masalah utang. Rasulullah ﷺ mengingatkan,

نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078 dan Ibnu Majah no. 2413)
Hutang adalah tanggung jawab besar yang harus ditunaikan. Orang yang berhutang lalu berniat tidak membayarnya, termasuk golongan yang hina di sisi Allah ﷻ, sebagaimana sabda Nabi ﷺ,

أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai maling.” (HR. Ibnu Majah no. 2410)

Jamaah Jum’at yang Berbahagia
Keutamaan seorang mukmin bukan hanya diukur dari ibadah mahdhah saja, tetapi juga dari akhlak dan muamalah. Termasuk dalam hal hutang-piutang, seorang muslim harus jujur, amanah, tepat waktu, dan berusaha membayar dengan cara terbaik. Ini adalah akhlak mulia yang diajarkan Nabi ﷺ:

إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar (hutang).” (HR. Bukhari no 2393)
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita orang-orang yang amanah dalam hutang, agar kita termasuk golongan orang terbaik.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah Kedua

ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ، وَٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ عَلَىٰ أَشْرَفِ ٱلْأَنْبِيَاءِ وَٱلْمُرْسَلِينَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ.


Jamaah Jum’at yang Berbahagia
Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa di antaranya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari lilitan hutang dan laki-laki yang menindas-(ku).” (HR. Bukhari no. 6369)

Jamaah Jum’at yang Berbahagia
Marilah kita tutup khutbah siang ini dengan doa.


اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ الْمُسلِمِين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ المُجَاهِدِينَ وَاْلمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فِلَسْطِين

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ المُجَاهِدِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ