Header Ads

Header ADS

Pidato Milad Ke-113 Muhammadiyah: Memajukan Kesejahteraan Bangsa


PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

PIDATO

MILAD KE-113 MUHAMMADIYAH

“MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN BANGSA”

 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ.

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى جَمِيعِ الْمُرْسَلِينَ أَشْرَفِهِمْ.

أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah Muhammadiyah pada 18 November tahun 2025 ini genap berusia 113 tahun dari hari kelahirannya tahun 1912. Kami bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan berkah dan karunia-Nya sehingga Muhammadiyah mampu melewati usia lebih satu abad dengan berbagai kemajuan yang bermaslahat bagi kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

Kami bershalawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa mengikuti jejak keteladanannya. Kepada Nabi akhir zaman itulah Muhammadiyah menisbahkan nama gerakannya agar senantiasa melanjutkan perjuangannya mewujudkan risalah Islam dalam membangun kesempurnaan akhlak dan menyebarkan misi kerahmatan bagi alam semesta.

Kami berterima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan, dukungan, dan kerja sama positif sehingga Muhammadiyah mampu bertahan dan melangsungkan pergerakannya. Pergerakan ini bersama seluruh kekuatan bangsa tetap istiqamah dalam melaksanakan misi dakwah dan tajdid untuk terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu Masyarakat Utama yang adil dan makmur dalam ridha Allah SWT.

Alhamdulillah dalam perjalanan yang sangat panjang Muhammadiyah terus bergerak tidak kenal lelah untuk memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Kemajuan dalam pembinaan keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat, ekonomi, dan aspek lainnya terus dilakukan Muhammadiyah sebagai bagian dari pelaksanaan misi dakwah dan tajdid gerakan. Kemajuan dalam berbagai bidang tersebut memberi kemaslahatan luas sebagaimana misi risalah Islam “wa mâ arsalnâka illâ raḫmatal lil-‘âlamîn”, artinya “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS Al- Anbiya: 107).

 

Hadirin yang kami hormati!

Pimpinan Pusat Muhammadiyah memperingati milad ke-113 tahun ini dengan tema Memajukan Kesejahteraan Bangsa” dengan fokus pada tiga sasaran. Pertama, Muhammadiyah melalui gerakannya terus berkomitmen dan berusaha memperkuat dan memperluas usaha dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Kedua, Muhammadiyah terus mendorong dan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan umum dalam usaha menjalankan perintah UUD 1945 yang semakin nyata dan merata, lebih khusus bagi kesejahteraan rakyat dalam pondasi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sejalan sila kelima Pancasila. Ketiga, Kesejahteraan yang diharapkan menumbuhkan kesejahteraan sosial-ekonomi yang memiliki tumpuan pada kesejahteraan ruhaniah, yaitu sejahtera spiritual dan moral, sehingga melahirkan kesejahteraan yang utuh lahir dan batin.

Makna “kesejahteraan” atau “sejahtera” (welfare, prosperity) terkandung mendalam dan luas. Makna secara kebahasaan ialah “hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman.”. Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti. Kesejahteraan dalam arti umum mengandung pengertian yaitu “menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.” Dalam ekonomi, “sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda, yaitu memiliki arti khusus resmi atau teknikal, seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial.” Dalam kebijakan sosial, “kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera”.

Muhammadiyah meletakkan kesejahteraan dalam konteks kehidupan bangsa yang memiliki kaitan substansial dengan perintah konstitusi. Disebutkan bahwa kewajiban utama Pemerintah Negara sebagaimana terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu “memajukan kesejahteraan umum”. Perintah konstitusi tersebut harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh seluruh institusi pemerintahan negara di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga pemerintahan lainnya maupun oleh segenap komponen bangsa.

Penting ditumbuhkan kesadaran kolektif untuk secara terus menerus mewujudkan perintah konstitusi tersebut menuju terwujudnya cita-cita nasional yaitu Indonesia yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Segenap usaha harus dilaksanakan secara simultan karena masih banyak masalah dan tantangan yang harus dihadapi dalam memajukan kesejahteraan umum maupun tujuan nasional yang strategis tersebut.

Bangsa Indonesia setelah 80 tahun merdeka harus maju kesejahteraannya yang merata kepada seluruh rakyat, bukan terbatas pada sebagian golongan bangsa saja, lebih-lebih hanya golongan kecil. Dengan kesenjangan sosial-ekonomi yang masih menjadi masalah dalam kehidupan bangsa, maka diperlukan kebijakan-kebijakan strategis dan praksis dari pemerintah dalam usaha memajukan kesejahteraan umum yang luas merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Masih banyak rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air memerlukan kesejahteraan hidup yang nyata. Sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia harus diwujudkan di dunia nyata yang membawa pada kesejahteraan umum yang dinikmati bersama.

Mewujudkan kesejahteraan bangsa menuntut kebersamaan. Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato pertamanya di MPR-RI pada 20 Oktober 2024 agar Indonesia dapat mencapai kesejahteraan sejati dan kemakmuran yang sebenarnya. Seluruh komoditas harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Dalam sambutannya pada peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten bulan Juli 2025, Presiden menegaskan masih banyak rakyat yang hidup susah, maka tidak boleh ada yang serakah, yang menghisap darah rakyat. Karenanya, penting kebersamaan dalam usaha memajukan kesejahteraan bangsa.

 

Hadirin yang kami hormati!

Muhammadiyah meyakini dan memahami Islam mengandung ajaran yang menekankan kepada umatnya untuk hidup sejahtera lahir dan batin serta bahagia dunia dan akhirat. Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah agar menjadikan negeri Makkah sebagai negeri yang aman dan diberi rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir (QS Al-Baqarah: 126). Nabi Yusuf alaihissalam dikisahkan dalam Al-Quran membebaskan negeri Mesir dari kelaparan bertahun-tahun menjadi bangsa yang sejahtera lahir dan batin.

Nabi Muhammad s.a.w. dengan risalah Al-Quran dan Sunnahnya telah membebaskan bangsa Arab dari kondisi Jahiliyah menjadi bangsa yang “khaira ummah”, sebagai umat terbaik (QS Ali Imran: 110). Nabi memerintahkan umat mukmin yang kuat dan tidak lemah. Di antara ciri hamba terkasih Tuhan atau Ibadurrahman ialah yang selalu berdoa agar keluarganya melahirkan generasi “Qurrata A’yunin” (QS Furqan: 74). Umat mukmin tidak boleh mewariskan “dzurriyatan dhiafa” atau keturunan yang lemah (QS An- Nisa: 9). Allah memerintahkan manusia agar meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat dengan berbuat kebajikan (ihsan) serta tidak berbuat kerusakan di muka bumi (fasad fil-ardli) sebagaimana firman-Nya:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al-Qashash: 77).

Muhammadiyah sejak berdiri tahun 1912 memiliki komitmen dan usaha untuk memajukan kesejahteraan bangsa, baik sejahtera lahir maupun batin. Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terkandung pernyataan tegas bahwa “Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.”.

Muhammadiyah meneguhkan komitmen kebangsaannya yang berbasis pada dasar nilai keislaman untuk terwujudnya tujuan nasional Indonesia sejalan dengan cita-cita “Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur”, yaitu “Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di    bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun”. Artinya terdapat keselarasan misi keislaman dan keindonesiaan dalam usaha mewujudkan tujuan nasional.

Di dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) sebagai konsep filosofis terkandung pula pernyataan, “Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.”.

Di antara enam belas usaha Muhammadiyah yang termaktub dalam Anggaran Rumah Tangga juga terkait tentang peran menyejahterakan, yaitu: “(6). Memberdayakan kaum perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial….(8) Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas. (9) Meningkatkan kualitas kesehatan, pertolongan kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat. (10). Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan…”.

Karenanya kini Muhammadiyah bersama pemerintah dan seluruh komponen bangsa lainnya mesti bekerjasama secara optimal dalam memajukan kesejahteraan bangsa secara adil dan merata. Mari terus diperluas partisipasi dan kerja sama antar komponen masyarakat dalam usaha-usaha memajukan kesejahteraan bangsa secara nyata. Bersamaan dengan itu semua kalangan terus mendukung dan mendorong secara proaktif hadirnya kebijakan-kebijakan negara yang pro-usaha memajukan kesejahteraan bangsa dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara internal bagaimana diciptakan peningkatan dan perluasan kesadaran anggota serta usaha Muhammadiyah dalam memajukan kesejahteraan bangsa sejalan prinsip, pandangan, dan usaha Persyarikatan Muhammadiyah.

Milad tahun ini berada dalam dinamika kehidupan kebangsaan yang kompleks di bidang keagamaan, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek lainnya. Muhammadiyah dengan seluruh komponennya diharapkan untuk terus bergerak memberi kontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Pada saat yang sama Muhammadiyah bersama kekuatan bangsa yang lain terus memperkokoh persatuan Indonesia menuju terwujudnya kesejahteraan bangsa yang adil dan merata. Mari tumbuh-kembangnya kegembiraan, semangat, dan gerak bersama di seluruh lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan misi dakwah dan tajdid melalui berbagai usaha yang berdampak signifikan bagi kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan ridha dan karunia-Nya, sehingga seluruh anggota Muhammadiyah dan warga bangsa Indonesia senantiasa terlindungi dan berada dalam Rahman-Rahim-Nya. Nashrun minallah wa fathun qarib.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

 

Sumber: Website Resmi Muhammadiyah

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Zemdega. Diberdayakan oleh Blogger.