ANDIKA
RAHMAWAN
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ
بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ
كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ،
وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...
Segala
puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita kesempatan
untuk berkumpul di hari yang penuh berkah ini. Kita bersyukur kepada-Nya atas
segala nikmat yang telah diberikan, mulai dari kesehatan, kesempatan, hingga
hidayah-Nya yang tak ternilai. Semoga setiap langkah kita hari ini dilimpahi dengan
rahmat dan petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau
yang setia hingga akhir zaman nanti.
Selanjutnya
marilah kita bersama-sama meningkatkan rasa takwa dalam hati kita. Takwa bukan
hanya sekadar kata, tetapi sebuah tindakan nyata yang mencerminkan ketundukan
kita kepada Allah SWT. Dalam setiap langkah kehidupan, mari kita selalu
berusaha untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan mendekatkan diri kepada-Nya
dengan penuh keikhlasan.
Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah...
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam pencarian harta dan
kekayaan materi sebagai ukuran keberhasilan. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan
bahwa ada sesuatu yang jauh lebih berharga daripada pencapaian duniawi. Beliau
menekankan pentingnya ilmu sebagai warisan yang sesungguhnya. Rasulullah saw bersabda,
إنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإنَّ
الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرِّثُوا
الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para ulama itu pewaris
para nabi
dan sesungguhnya para nabi
tidak mewariskan dinar tidak juga dirham. Yang mereka wariskan hanyalah ilmu.
Siapa yang mengambil ilmu itu, maka telah mendapatkan bagian yang paling
banyak.” (HR. At
Tirmidzi dan Ahmad, sahih menurut Al-Albani)
Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah...
Sudah
sepantasnya jika kita bersedih ketika seorang ulama yang meninggal dunia,
karena kejadian tersebut sebanding dengan hilangnya ilmu dari umat manusia.
Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ
انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ
الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا
جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak
menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah
mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang
ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka
mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan
menyesatkan.” (HR. Al Bukhari)
Dari hadis tersebut kita dapat menarik
pelajaran: Pertama, ilmu akan hilang dari umat manusia seiring dengan wafatnya ulama.
Kedua, ketika ilmu sudah tidak ada, seringkali manusia bergantung pada
orang-orang yang tak berilmu. Hal ini mengingatkan kita untuk berhati-hati
dalam mencari ilmu, pastikan bahwa ilmu yang kita peroleh adalah dari orang yang
punya kapasitas keilmuan. Allah SwT berfirman,
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ
لَا تَعْلَمُونَ
“Maka
tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui”. (Qs. An Nahl [16]: 43)
Ayat
ini berlaku secara luas, mencakup tidak hanya masalah agama tetapi juga segala
aspek kehidupan. Ini juga mengajarkan kita untuk tidak berbicara tentang
sesuatu jika kita tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentangnya.
Allah SwT berfirman,
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولاً
“Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggunganjawabnya.” (Qs.
Al-Isra’ [17]: 36)
Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah...
Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk selalu memastikan bahwa informasi atau pendapat yang kita sampaikan
benar-benar berdasarkan pengetahuan yang valid. Sebelum berbicara, kita harus pastikan bahwa kita
memahami hal
tersebut dengan baik. Hal ini tidak hanya menjaga agar kita tidak menyesatkan
orang lain, tetapi juga mencegah kita dari kemungkinan membuat kesalahan yang
dapat merugikan. Dengan demikian, kita bisa lebih bertanggung jawab dalam setiap
ucapan dan tindakan kita.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ
لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah...
Allah SwT berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap yang berjiwa akan
merasakan mati.” (Qs.
Ali Imran [3]:
185)
Setiap
yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, termasuk para ulama. Maka hendaknya
kita terus semangat mempelajari ilmu dan mengamalkannya. Selain itu kita juga
harus memperhatikan pendidikan anak cucu kita sebagai ajang pengkaderan
ulama-ulama baru. Rasulullah saw mengajarkan sebuah doa,
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً،
وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang
baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah, shahih menurut al-Albani)
Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah...
Demikian
khutbah Jumat kali ini. Semoga
Allah SWT memberikan hidayah dan istiqamah agar kita semua selalu semangat dalam menuntut ilmu,
menyebarkan dan mengamalkannya.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا
أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ
عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِۦ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا
عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا
اجْتِنَابَهُ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
*) Andika Rahmawan, Sekretaris Korps Mubaligh
Muhammadihyah (KMM) Daerah Sukoharjo, Guru SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo,
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 21 | 109 | 1-15
November 2024
Tidak ada komentar: