Sukoharjo - Pembakaran bendera tauhid bisa dikatakan membawa dampak positif, salah satunya menjadi momen edukasi dan semakin memasyarakatkan bendera Rasulullah SAW tersebut. Hal ini di antaranya terjadi di SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo. Sehari setelah viralnya video peristiwa pembakaran bendera tauhid oleh orang-orang berseragam loreng, salah satu pengajar sekolah tersebut mengenakan topi hitam bertuliskan kalimat tauhid. Saat para siswa melihatnya, ternyata beberapa di antaranya ada yang bertanya, “Ust kok pakai topi HTI?”
Hal ini justru dijadikan kesempatan untuk menerangkan kepada mereka. Selepas tilawah pagi, Ustadz Andika Rahmawan, salah satu pengajar di SMP Imam Syuhodo menerangkan tentang Ar Roya dan Al Liwa kepada para santri.
“Bendera yang bertuliskan kalimat tauhid itu bukan bendera milik organisasi tertentu, tapi bendera dan panji yang dulu pernah dipakai oleh Rasulullah SAW,” terangnya.
Ustadz yang juga sekretaris Majelis Tabligh PCM Blimbing tersebut menambahkan, bahwa bendera putih dengan tulisan hitam itu adalah bendera Rasulullah SAW yang disebut ‘Al Liwa’.
“Sedangkan bendera hitam dengan tulisan putih adalah panji Rasulullah SAW yang disebut ‘Ar Roya’. Kalimat yang tertulis di bendera Rasulullah itu adalah kalimat tauhid. Di mana setiap muslim pasti mengucapkan setiap hari dan menanamkan kalimat tauhid tersebut di dalam hati,” katanya menjelaskan.
Mendengar penjelasan ustadznya tersebut, para santri pun lantas menjadi faham. Beberapa di antara mereka bahkan menjadi antusias untuk memiliki topi dengan tulisan kalimat tauhid.
Tidak ada komentar: