Sukoharjo – SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo kembali kedatangan
tamu istimewa. Tamu kali ini berasal dari Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ)
Shiratun Najah, Miri, Sukoharjo, Rabu (23/11).
Kunjungan mereka di kampus SMP Imam Syuhodo itu, dalam rangka
studi banding tentang pendirian dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam.
Rombongan tersebut terdiri tim/panitia pendirian SMP/MTs Muhammadiyah Shiratun
Najah yang dipimpin oleh Ustadzah Fauzia Nur Laili, M.M, selaku Ketua Tim
Pendiri.
Ustadzah Laili dalam prakatanya menyampaikan bahwa Pimpinan
Ranting Muhammadiyah (PRM) Miri saat ini telah berhasil mengelola lembaga
pendidikan dasar, yaitu MI Muhammadiyah Miri.
“Sayangnya MI yang sudah berkembang ini belum bisa kita
fasilitasi untuk jenjang pendidikan lanjutannya. Selama ini mayoritas alumni
MIM Miri yang rata-rata terdiri dari dua kelas kebanyakan melanjutkan ke sebuah
MTs Negeri di Kabupaten Karanganyar, beberapa ada yang ke SMP Muhammadiyah
Darul Arqom Karanyanyar dan beberapa yang lain melanjutkan ke pondok pesantren,”
terangnya.
Ustadzah Laili melanjutkan, karena latar belakang itulah PRM
Miri bercita-cita untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan setingkat SMP/MTs.
Lembaga pendidikan tersebut di bawah naungan PPTQ Shiratun Najah yang
sebelumnya sudah mengelola pendidikan setingkat Ma’had Aly.
“Insyaallah SMP/MTs yang akan kita dirikan nanti terdiri dari
dua program, yaitu program pondok tahfizh khusus putra dan program unggulan non
pondok untuk putra dan putri,” lanjutnya.
Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh Kepala SMP
Muhammadiyah Imam Syuhodo yang didampingi oleh Ustadz Muh. Fatkhul Hajri, S.Pd
dan Ustadz Andika Rahmawan, selaku Wakil Kepala Sekolah dan Bendahara SMP
Muhammadiyah Imam Syuhodo.
Dalam
sambutannya kepala SMP Imam Syuhodo menyampaikan akan memberikan bantuan apapun
yang diperlukan untuk suksesnya pendirian SMP/MTs Muhammadiyah Shiratun Najah
ini.
“Bismillah niatan kita dari SMP Imam Syuhodo adalah membantu, maka
semaksimal mungkin kami akan berusaha untuk membantu. Semoga apa yang kita
lakukan ini bisa menjadi tabungan pahala untuk kita semuanya,” harapnya.
Studi
banding pun semakin hangat saat dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beragam
pertanyaan mereka ajukan. Mulai tentang legalitas sekolah, SDM, kurikulum
sekolah, biaya pendidikan. Hingga berkaitan dengan pengeloaan RKAS dan hubungan
antara sekolah/madrasah dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Muhammadyah.
Di akhir acara, Kepala SMP Imam Syuhodo mempersilakan jika ke depan PPTQ Shiratun Najah masih membutuhkan bantuan secara teknis agar bisa menghubungi SMP Imam Syuhodo. Hal ini dilakukan agar terwujud kemajuan bersama.
Tidak ada komentar: